Laksamana Ali Fadavi, Komandan AL Garda Revolusi Islam di Iran
Amerika Serikat takut menyerang Iran karena tahu bahwa kapal induk dengan ribuan kelasi dan awak kapal dengan mudah akan tenggelam di Teluk Persia jika sampai berani meluncurkan serangan militer terhadap Iran, kata Komandan Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Laksamana Ali Fadavi, Ahad 09/02/14.
"Amerika bisa merasakan dengan segala cara bagaimana kapal-kapal perang mereka akan tenggelam beserta 5.000 kru dan pasukannya ketika (terjadi) pertempuran melawan Iran, dan bagaimana kapal-kapal itu harus karam kedalam laut," kata Fadavi dan menjelaskan retorika perang Washington terhadap Iran tidak lain hanya pernyataan kosong belaka.
Menurut Fadavi, sejak hari pertama kapal perang AS memasuki Teluk Persia, Angkatan Laut IRGC telah terbentuk dan berevolusi dengan semua kemampuan, pelatihan, struktur, terorganisasi dan dilengkapi dengan senjata berdasarlan ancaman Washington.
Kapal IRGC di wilayah tersebut sedang memantau gerakan sekecil apapun yang dibuat oleh Amerika, tandasnya.
Fadavi lebih lanjut mengatakan Amerika mungkin saja bisa bersembunyi di pangkalan mereka di negara-negara Muslim tertentu wilayah jika mereka berhadapan dengan tanggapan menghancurkan dari Iran, tetapi mereka tidak dapat menyembunyikan dirinya di laut karena seluruh kawasan Timur Tengah, Eropa Barat, Teluk Persia, Laut Oman dan Selat Hormuz selalu dipantau dan tidak ada tempat bagi mereka untuk bersembunyi, ancamnya lagi.
Dalam sambutan yang relevan pada bulan Januari , Letnan Komandan IRGC Brigadir Jenderal Hossein Salami menegaskan kemampuan Iran untuk menampilkan inisiatif berbeda di medan perang dan mengatakan musuh tidak dapat menilai kekuatan operasional dan taktis negara Iran.
Salami menggambarkan taktik yang digunakan oleh komandan dan tentara Iran selama 8 tahun perang Irak-Iran (1980-1988) sebagai model peran yang tepat bagi generasi baru, dan selama perang Iran menggunakan inisiatif dan taktik yang berbeda untuk mengalahkan musuh meskipun dihadapkan dengan kekurangan akut senjata dan peralatan.
"Oleh karena itu, musuh tidak akan dapat menilai kekuatan operasional dan taktis kami," tegasnya.
IRGC bertanggung jawab atas keamanan Teluk Persia. Pada tahun 2008, Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, mantan komandan IRGC dan saat ini adalah penasehat militer untuk Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menyatakan, tanggung jawab untuk membela Teluk Persia telah diserahkan kepada IRGC.
Menrutnya, IRGC mampu menutup Selat Hormuz yang strategis jika AS meluncurkan serangan terhadap instalasi nuklir negara itu.
Kekuatan angkatan laut Iran bahkan diakui oleh musuh. Pada 11 September 2008 laporan yang diterbitkan Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat mengatakan, dalam dua dekade sejak perang Irak yang dipaksakan terhadap Iran, IRGC unggul dalam kemampuan angkatan laut dan mampu melancarkan perang asimetris yang unik terhadap pasukan angkatan laut yang lebih besar.
Menurut laporan itu, Angkatan Laut IRGC telah diperlengkapi dengan baik, dan memiliki motivasi tinggi, dan secara efektif mengendalikan garis hidup minyak dunia di Selat Hormuz.
Studi ini mengatakan, jika Washington mengambil tindakan militer terhadap Republik Islam, skala respon Iran kemungkinan akan sebanding dengan skala kerusakan yang ditimbulkan pada aset Iran.
0 komentar on IRGC: AS Bayangkan Kapal Perangnya Tenggelam di Teluk Persia :
Post a Comment and Don't Spam!