Putin VS Obama
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan digelarnya latihan perang yang penting untuk menguji kesiapan tempur angkatan bersenjata Rusia barat dan tengah. Latihan itu melibatkan pasukan yang mengurusi ancaman keamanan dan teroris.
"Latihan ini sama sekali tidak berhubungan dengan peristiwa di Ukraina," ujar Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu kepada wartawan, Rabu (26/2), sebagaimana dikutip dari Russian Today.
Sebagai bagian dari ujicoba, beberapa latihan akan digelar di perbatasan Rusia dengan negara-negara lain, termasuk Ukraina. Tujuan utama latihan ini adalah mengecek kesiapan tempur angkatan bersenjata Rusia, lanjut Shoigu. "Latihan dadakan itu untuk menguji angkatan darat, angkatan udara, pasukan kavaleri, dan pertahanan udara," imbuhnya.
Putin memerintahkan untuk "uji kesiapan tempur pasukan dalam menghadapi situasi krisis yang mengancam keamanan militer negara, serta dengan antiteroris, sanitasi, dan epidemiologi, atau situasi teknogenik," papar Shoigu.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, latihan yang dimulai pada 14:00 GMT, akan digelar sejak 26 Februari hingga 3 Maret dalam dua tahap. Tahap kedua melibatkan penggunaan kekuatan lawan dengan mengikutsertakan armada Utara dan Baltik Rusia serta latihan serangan bom.
"Sekitar 150 ribu prajurit, 90 pesawat, lebih dari 120 helikopter, 880 tank, dan 1200 peralatan militer akan dilibatkan dalam latihan itu," kata wakil Menteri Pertahanan Anatoly Antonov, Rabu (26/2).
Sementara itu, media Barat segera menghubungkan latihan perang seperti yang diusulkan Putin awal September lalu dan disusul dengan latihan perang besar-besaran pada 2013, dengan situasi di Ukraina. Pada bulan Februari, pasukan Rusia mementaskan latihan 'kesiapan tempur' dadakan di Rusia tengah untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, yang diikuti latihan perang di Laut Hitam pada bulan Maret.
Latihan pengujian pertahanan dirgantara dan angkatan udara kemudian terjadi pada bulan Mei, yang melibatkan ribuan personil tentara bersama ratusan pesawat dan kendaraan tempur. Pada bulan Juli, latihan militer besar-besaran digelar di Komando Timur. Hingga 160 ribu prajurit, 1000 tank dan kendaraan lapis baja, 130 pesawat, dan 70 kapal perang ambil bagian dalam latihan tersebut.
Menyusul latihan perang pada 2013, Presiden Putin, dalam kapasitasnya sebagai Panglima Tertinggi Rusia, mengumumkan bahwa gelar latihan tempur dadakan akan terus berlanjut. Ia juga memerintahkan dilakukannya inspeksi menyeluruh terhadap pasukan Kementerian Dalam Negeri.
Sumber foto Ria Novosti
0 komentar on Putin Perintahkan Gelar Latihan Perang Dadakan Besar-besaran :
Post a Comment and Don't Spam!