(RT)
Deputi menteri luar negeri Rusia meremehkan peringatan AS terkait rencana kesepakatan minyak Rusia dan Iran sambil menegaskan bahwa Moskow tidak akan terintimidasi ancaman tersebut.
Peningkatan hubungan perdagangan Rusia-Iran merupakan proses alami yang tidak menciptakan tantangan politik atau ekonomi bagi siapa pun, kata Sergei Ryabkov, Rabu (9/4/14).
Menurut kesepakatan itu, Rusia akan membeli minyak Iran sebanyak 500.000 barel per hari sebagai ganti penjualan barang ke Iran.
Pada hari Selasa (8/4/14), Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa Washington bisa menjatuhkan sanksi jika Rusia dan Iran menggolkan kesepakatan minyak itu.
Tapi Ryabkov menekankan tekad Rusia akan mengembangkan hubungan dengan Iran dan meremehkan ancaman AS tersebut.
"Kami tidak berpikir bahwa setiap sanksi sepihak AS, tidak peduli siapa yang menjadi target, adalah sah. Dan kami menolak sikap [AS] itu," katanya.
Iran dan Rusia menandatangani dua transaksi untuk meningkatkan perdagangan bilateral pada bulan Februari 2013. Tehran dan Moskow menggunakan rial dan rubel dalam pertukaran perdagangan mereka selama dua tahun terakhir.
Awal bulan ini, Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zanganeh mengatakan Republik Islam bertekad meningkatkan volume transaksi ekonomi dengan Rusia dalam kesepakatan jangka panjang.
Kesepakatan barter energi antara Iran dan Rusia itu memicu kemarahan beberapa senator AS.
0 komentar on Rusia Remehkan Ancaman Amerika :
Post a Comment and Don't Spam!