Hizbullah Tingkatkan Kemampuan Intelijen & Keamanan

Share on :
Hizbullah
Hizbullah

Kelompok teroris takfiri yang diciptakan dan didukung oleh duo AS (Amerika Serikat-Arab Saudi), makin intensif dan brutal dalam melancarkan serangan terhadap kubu gerakan perlawanan Hizbullah di Libanon dengan bantuan zionis "Israel". Bagi Hizbullah, seluruh serangan itu tentu saja sama sekali tidak mempengaruhi kekuatannya.

Beberapa analis Timur Tengah menyebut kelompok teroris al-Qaeda, seperti Jabhah Nusrah dan ISIS, hanyalah gerombolan amatir dan anak ingusan di hadapan kekuatan Hizbulllah yang profesional, terlatih, dan sarat pengalaman tempur. Bahkan pada 2006, organisasi perlawanan Islam yang dikomandan Sayyid Hasan Nasrallah ini menang telak saat mempecundangi tentara zionis "Israel" yang konon menjadi kekuatan bersenjata kelima terkuat di dunia.

Namun, kondisi ini berbeda dengan rakyat dan pemerintah Libanon yang menjad korban sebenarnya. Mereka benar-benar terguncang akibat serangan brutal dan pengecut para monster takfiri itu. Demi melindungi eksistensi Libanon serta mengantisipasi setiap kemungkinan serangan, seraya menutup celah yang dapat diinfiltrasi teroris, Hizbullah bekerjasama dengan Brigade al-Quds Garda Revolusi dan Kementerian Intelijen dan Keamanan Republik Islam Iran memulai sebuah proyek penting untuk meningkatkan kemampuan intelijen dan keamanannya.

Kedua pihak lalu membentuk tim khusus untuk mengumpulkan informasi dari hasil interogasi terhadap Majid al-Majid, pemimpin kelompok teroris Brigade Abdallah Azzam asal Arab, yang tewas di penjara Libanon pada 4 Januari (2014). Kelompok teroris buatan kepala intelijen Arab Saudi, Bandar bin Sulthan itu, mengklaim beberapa serangan terhadap sasaran-sasaran Hizbullah.

Tim yang ditugaskan untuk menjalankan proyek jangka panjang itu dibekali dengan pedoman yang dihasilkan dari pertemuan bilateral yang diselenggarakan komandan Brigade al-Quds Jenderal Qassem Soleimani, Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah, dan dua wakil puncaknya, Panglima Militer Mustafa Badr al-Din, dan kepala direktorat keamanan Hizbullah Wafiq Safat.

Konferensi itu memutuskan untuk mempertahankan tim pakar Iran di ibukota Libanon secara permanen untuk meningkatkan mekanisme intelijen dan keamanan Hizbullah dalam garis struktural yang sama dengan layanan keamanan dan intelijen Iran.

Konferensi Iran-Hizbullah memilih tiga area untuk meningkatan kemampuan intelijen dan keamanan Hizbullah:
1 . Lembah Beqaa di timur Libanon.
2 . Distrik Dahya di selatan Beirut.
3 . Intelijen lapangan Hizbullah di medan perang Suriah.

0 komentar on Hizbullah Tingkatkan Kemampuan Intelijen & Keamanan :

Post a Comment and Don't Spam!