Eropa runtuh (http://it.adviseonly.com)
Negara-negara Eropa sedang menuruti kemauan AS ihwal sanksi terhadap Rusia. Namun, saat menyangkut perekonomiannya, mereka mengatakan tidak ingin sanksi tersebut, ujar Prof. Michel Chossudovsky, Direktur Pusat Penelitian Globalisasi, sebagaimana mengutip Russia Today (27/3).
Sanksi itu, katanya sengit, merupakan pedang bermata dua karena Uni Eropa mengimpor lebih dari sepertiga gas dan bahan bakar dari Rusia. "Akibatnya, jika sanksi dikenakan pada Rusia, ini akan segera menghantam balik... langsung ke Uni Eropa, karena Uni Eropa tidak memiliki alternatif langsung selain membeli bahan bakar dan gas alam dari Federasi Rusia," papar Chossudovsky.
Sanksi itu simbolis dan pada dasarnya mereka sangat arogan dalam berdiplomasi, lanjutnya, demi menarget individu dalam pemerintah Rusia--Anda tidak dapat melakukan perjalanan, aset Anda dibekukan, dan sebagainya. "Ini lebih dari sekadar pelecehan... bukan sesuatu yang akan menghambat negara Rusia, negara besar dengan ekonomi besar untuk mengambil tindakan dalam hal itu. Ini hanya menunjukkan fakta bahwa Washington putus asa untuk menemukan solusi," ujar Chossudovsky.
Washington, katanya, tidak dapat menerapkan sanksi yang berarti, sebagaimana yang dilakukannya pada negara-negara miskin, mungkin di Afrika atau Amerika Latin, atau mungkin di Asia Tenggara dalam kasus Myanmar. "Mereka tidak dapat melakukannya pada Rusia atau China, karena sama sekali tidak berfungsi," tegasnya.
"Kita harus ingat bahwa ekonomi Barat yang sangat rapuh, karena di satu sisi, bergantung pada impor energi," paparnya. Cadangan minyak dan gas alam Barat, seperti AS, Kanada, dan sebagainya, lanjut Chossudovsky, sangat kecil dalam kaitannya dengan yang ada di Timur Tengah dan di negara-negara penghasil energi lain seperti Rusia.
"Sekarang, ambil kasus Cina yang menadi pemasok utama barang-barang konsumsi bagi sebagian besar negara-negara Barat," imbuhnyaq. "Made in China" ada di mana-mana, di pusat perbelanjaan dan department store.
"Dan bayangkan jika sanksi yang dikenakan pada China untuk satu atau alasan lain. Nah, China akan mengatakan, tidak ada lagi komoditas 'made in China' untuk Amerika Serikat, yang akan segera menciptakan kekacauan," paparnya. Setidaknya dalam waktu dekat, yakin Chossudovsky, semua itu akan menciptakan kekacauan dalam hal penyediaan barang-barang konsumsi bagi jutaan orang," pungkas Chossudovsky.
0 komentar on Prof. Chossudovsky: "Sanksi Hantam Rusia juga Uni Eropa!" :
Post a Comment and Don't Spam!