Filsuf Italia: "Saya Ingin Bunuh Zionis dengan Tangan Sendiri"

Gianni Vattimo
Gianni Vattimo

Gianni Vattimo, filsuf Italia paling terkenal, memandang bahwa Eropa harus mengumpulkan uang "untuk membelikan Hamas beberapa roket lagi," seraya mengatakan bahwa ia ingin membunuh Zionis dengan tangannya sendiri.

Vattimo, sosok intelektual publik terkenal dan mantan anggota Parlemen Eropa, mengatakan itu dalam acara radio populer saat merebaknya protes di seluruh Italia terhadap serangan "Israel" ke Jalur Gaza.

"Saya ingin menembak para Zionis bajingan itu," kata Vattimo dalam acara paling sukses di Radio 24, "La Zanzara". Ketika ditanya pembawa acara, apakah ia ingin melihat lebih banyak warga "Israel" tewas, Vattimo, yang menggambarkan dirinya dalam acara itu sebagai "sosok non-kekerasan" menjawab, "Tentu saja!"

Kemudian, Vattimo mengatakan, ia "sayangnya tidak dapat benar-benar menembak" karena dibebaskan dari dinas militer.

Vattimo juga mengatakan. dirinya berencana meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk membeli senjata yang lebih baik bagi Hamas, seraya mengatakan bahwa kaum militan "bertempur dengan roket mainan yang tidak benar-benar membunuh siapapun." Ia menyarankan Eropa membentuk brigade internasional untuk berperang bersama Hamas, seperti relawan asing Franco yang berjuang selama Perang Saudara Spanyol, dan mengatakan "Israel lebih buruk dari Nazi."

Protes pro-Palestina digelar di Milan, Roma, dan kota-kota besar lainnya di Italia. Di Vercelli, sebuah kota kecil di barat laut, aktivis pro-Palestina menggantung spanduk raksasa di sebuah sinagoga yang terbaca: "Berhenti mengebom Gaza, "Israel pembunuh", Bebaskan Palestine."

Rakyat Gaza Perlu Bantuan Mendesak dari Semua Bangsa

Reruntuhan rumah warga palestina, akibat serangan brutal Zions Israel
Reruntuhan rumah warga palestina, akibat serangan brutal Zions Israel

Menteri Palestina dalam sebuah pernyataan meminta masyarakat internasional untuk membantu Pemerintah Persatuan Palestina dalam mengatasi bencana dan situasi di Gaza.

"Kita harus menghentikan semua ini. Dan kita meminta seluruh dunia ... menghentikan kekerasan ini dan segera membuat gencatan senjata saat ini, bukan besok, di menit ini, karena situasi ini akan ... [menjadi] bencana bagi seluruh warga kami di Jalur Gaza," kata Menteri  Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina, Mofid al-Hasayna dalam sebuah wawancara dengan Press TV, Rabu, 30/07/14.

lebih lanjut dikatakannya, kondisi hidup rakyat Gaza sangat menyedihkan karena Israel terus melakukan serangan membabi buta.

Informasi terakhir mengatakan, sekitar 4.987 rumah warga Palestina hancur pada Senin (28/7/14), sementara jumlah total 26.270 rumah tusak berat, dan 4136 tidak bisa dihuni lagi.

"Anda menyaksikan orang-orang tidur di rumah sakit, tidur di sekolah ... sekarang banyak orang yang hidup di jalanan. Ini sangat menyedihkan. Seharusnya tidak terjadi seperti ini bagi rakyat Palestina. Keadaan kami sangat, sangat sulit, " pungkas Menkeu.

"Kami mencoba membantu warga, tapi situasinya sangat sulit karena kami tidak memiliki ... bangunan menjaga [pengungsi]. Mereka di sekolah .... masalahnya adalah lebih besar dari kita, bahkan lebih besar dari pemerintah, " lanjut al-Hasayna.

Mufti Malaysia: "Perang di Suriah Bukan Jihad"

Mufti Kelantan Mohamad Shukri
Mufti Kelantan Mohamad Shukri

Sekaitan dengan meningkatnya jumlah rakyat sebangsanya yang "berjihad" (menurut pemahaman dangkal Wahhabi) di Suriah dan Irak, salah satu ulama terkemuka Malaysia menyuarakan keprihatinannya yang jelas: semua Muslim harus menghindari pembunuhan.

"Inilah saatnya umat Islam memikirkan kembali keputusan mereka sebelum berangkat ke Suriah," kata Mufti Kelantan Mohamad Shukri. "Konflik di Suriah terjadi di kalangan umat Islam. Tidaklah adil untuk menyebut gerakan tersebut sebagai jihad."

"Adalah salah bila menggunakan Suriah sebagai pertempuran terakhir. Suriah bukanlah pertempuran terakhir. Sebagai Muslim yang baik, kita harus membantu perempuan dan anak-anak dan tidak menambah penderitaan dengan mendukung perang di wilayah tersebut," tambahnya.

Para pejabat intelijen Malaysia memperkirakan, setidaknya 30 warga Malaysia saat ini ikut berperang dan melancarkan aksi teror di Timur Tengah.

"Sungguh kian memprihatinkan, tidak hanya bagi Malaysia, tapi juga bagi negara-negara lain," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Wan Junaidi kepada wartawan bulan lalu. "Kami masih melanjutkan penyelidikan atas jumlah warga Malaysia yang tewas di Suriah, namun juga mengetatkan keamanan di negara kita."

Pihak berwenang Malaysia menangkap "sejumlah militan" sebelum mereka pergi ke Timur Tengah, dan mencatat bahwa banyak dari tersangka itu mendaftar untuk gerakan teroris takfiri melalui media sosial, katanya.

Wan menambahkan, pemuda Malaysia harus waspada terhadap panggilan berjihad melalui media sosial. "Jika Anda melihat ada postingan panggilan berbahaya apapun melalui media sosial (termasuk YouTube), silahkan laporkan pada aparat terdekat Anda," katanya.

Kasus Ahmad Tarmimi Maliki, yang bertolak ke Timur Tengah untuk "berjihad", menjadi berita utama di Malaysia. Ahmad, 26 tahun, yang diduga menjadi anggota Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) tewas pada 26 Mei lalu ketika melakukan pengeboman bunuh diri di Provinsi al-Anbar, Irak, menurut harian The Star.

Menurut seorang buruh pabrik di Pahang yag menjadi teman dekat Tamimi, ia (Tamimi) menjadi ekstrimis setelah berkomunikasi dengan kelompok "jihadis" lewat media sosial.

Seorang pemuda yang konon juga "jihadis", Mohammad Fadhlan Shahidi, 21 tahun, direkrut ulamanya, Mohd. Lotfi Ariffin, yang secara regular memposting video dari Suriah yang menyerukan jihad.

"Kawula muda Malaysia dapat terpikat mengangkat senjata untuk 'berjihad' karena adanya para pemimpin karismatik dan masalah dalam kehidupan mereka sendiri," kata Elina Noor, pakar terorisme di Institut Studi Strategis dan Internasional, Kuala Lumpur.

Hamas Minta Hizbullah Bantu Perlawanan Palestina

Moussa Abu Marzouk, Hamas’ Political Bureau Deputy Chairman.jpg
Moussa Abu Marzouk, Hamas’ Political Bureau Deputy Chairman.jpg

Geraan Perlawanan Islam Hamas meminta gerakan Perlawanan Hizbullah Libanon untuk bergabung dengan mereka dalam melawan Israel setelah serangan Israel di Gaza memasuki minggu ketiga.

"Kami berharap Perlawanan Libanon (Hizbullah) bersama-sama kita melawan formasi ini [Israel]," kata wakil kepala biro politik Hamas Mousa Abu Marzouk kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, Selasa, 30/07/14.

"Tidak diragukan lagi bahwa perlawanan Libanon akan banyak membawa arti," tambahnya.

Sebelumnya, pemimpin Hizbullah Sayyed Hasan Nasrallah dalam pidato Yamul Quds beberapa hari lalu berjanji akan berdiri berdampingan bersama Gerakan Perlawanan  Palestina dalam melawan Israel di Gaza.

"Hizbullah dan perlawanan Libanon akan berdiri bersama perlawanan rakyat Palestina beserta hati kita, tekad, harapan dan takdir," kata Nasrallah dalam pidatonya pekan lalu.

Panglima Khusus IRGC Bersumpah akan Hukum Zionis

Major General Qassem Suleimani, Commander of the Iranian Al-Quds Brigades.jpg
Major General Qassem Suleimani, Commander of the Iranian Al-Quds Brigades.jpg

Panglima Brigade al-Quds, Mayor Jenderal Qassem Suleimani dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa Iran akan selalu mendukung gerakan perlawanan Palestina dan permintaan beberapa negara Barat dan Arab untuk melucuti senjata Perlawanan Palestina merupakan mimpi di siang bolong.

Pernyataan itu diutarakan oleh Suleimani pada Rabu, 30/07/14, di Tehran. Dikatakannya, Zionis, sang pembunuh dan tentara bayarannya harus memahami bahwa Iran tidak akan menutup nutupi sikap dan dukungannya terhadap Perlawanan Palestina.

Terkait dengan genosida yang dilakukan oleh Zionis di Gaza, Suleimani bersumpah akan menghukum rezim penjajah al-Quds itu pada waktunya yang tepat.

Suleimani juga memuji semua faksi-faksi Perlawanan Palestina dan meminta warga disana untuk tetap berdiri melawan Zionis.

Panglima Korps Khusus IRGC itu mengecam mereka yang menghalangi  bantuan kepada perlawanan Palestina dan mengutuk peran Barat dalam mendukung kejahatan Zionis.

Ali Khamenei Desak Muslimin Bersatu Dukung Palestina

Ayatullah Sayiid Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam di Iran
Ayatullah Sayiid Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam di Iran

Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyatakan penyesalan mendalam atas semua hasutan dan perpecahan dalam tubuh umat Islam yang disebabkan berbagai motif politik tertentu dan ambisi yang bertentangan dengan nilai-nilai dan ajaran Islam.

Pernyataan itu diutarakan oleh Sayyid Ali Khamenei saat mengomentari serangan masif yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza dan mendesak para pemimpin dunia mengesampingkan motif tersebut dan mengajak seluruh umat Islam bersatu.

Dikatakannya bahwa rezim Zionis Israel berani melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza karena adanya perselisihan diantara umat Islam.

"Pemberangusan media yang diberlakukan Barat mencegah rakyatnya untuk menindaklanjuti perkembangan nyata di Gaza, "katanya dihadapan pejabat negara di Tehran, pada Rabu, 30/07/14.

Sayyid Ali Khamenei juga meminta semua pemerintahan Islam untuk mendukung rakyat Palestina dalam melawan agresi Zionis dan mencegah pemblokiran Israel di wilayah tersebut.

Menurutnya, dukungan terang-terangan Barat terhadap entitas Zionis adalah partisipasi sempurna dan keterlibatan nyata mereka dalam aksi pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza.

Evo Morales: "AS Hasut Perang Sipil di Venezuela demi Minyak"

Evo Morales
Evo Morales

Rezim Washington mendorong Venezuela ke dalam "perang saudara" karena menginginkan akses pada cadangan minyak yang kaya di negara itu, demikian peringatan yang disampaikan Presiden Bolivia Evo Morales. Pemerintah Venezuela juga menuduh AS mengobarkan kudeta.

Di hadapan lebih dari 3000 kawula muda di Pertemuan Puncak Generasi Muda se-Amerika Latin di Santa Cruz, Bolivia, Morales menyebutkan bahwa "kekaisaran" AS sedang mengincar kekayaan minyak Venezuela. Morales mengatakan bahwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro tidak bersalah dalam gelombang baru kerusuhan di negara itu seraya menuduh Washington mendalangi perang saudara.

"Saya yakin kerajaan [AS] berupaya menghasut, kalau bukan kudeta, maka perang saudara," kata Morales. "Mereka akan selalu mensponsori konflik internal sehingga dapat mengganggu dan menyerang kita untuk mengendalikan cadangan minyak kita."

Dunia membutuhkan "para pemuda anti-imperialis, anti-kapitalis, dan anti-kolonial," kata Morales, seraya mendesak warga Amerika Latin untuk berdiri bersama dalam solidaritas untuk Venezuela. Morales mengatakan tidak terdapat bahaya kudeta di Bolivia sejak pemerintah mengusir Duta Besar AS Phillip Golberg pada 2008 karena dituduh berkomplot untuk menggulingkan pemerintah.

Venezuela telah dicengkeram gelombang protes anti-pemerintah sejak Februari 2014 lalu, yang telah menewaskan sedikitnya 41 orang dan melukai lebih dari 600 lainnya. Pemerintah Venezuela mengakui hak rakyat berunjuk-rasa, namun menuduh kaum ekstrimis sayap kanan dukungan asing telah membajak aksi protes untuk melengserkan Maduro.

Saat ini, pemerintah Maduro sedang berdialog dengan beberapa anggota gerakan oposisi untuk berupaya menemukan solusi damai atas konflik tersebut. Para penentang pemerintah mengeluhkan bahwa Venezuela mengalami inflasi besar-besaran dan kekurangan produk makanan pokok, serta pemadaman listrik yang acap terjadi.

Sementara itu, Maduro mengumumkan pekan lalu bahwa Venezuela sedang menghadapi "perang ekonomi" dan pemerintahannya bertekad memukul balik dengan "serangan" baru untuk memerangi kapitalisme. Dia menetapkan tujuan utama inisiatif baru itu pada hari Senin lalu, termasuk menngkatkan pasokan dan produksi serta stabilisasi harga di Venezuela.

"Serangan ekonomi baru ini harus menciptakan kesejahteraan bagi rakyat dan negara. Neoliberalisme berbicara pertumbuhan, namun pertumbuhan untuk siapa? Untuk mereka yang terus-terusan kaya, bukan untuk kaum tak berpunya," kata Maduro.

Sebelumnya, Maduro menuding Washington sebagai biang kerusuhan di Venezuela, seraya mengatakan bahwa AS mendalangi kerusuhan dengan maksud menggulingkan pemerintahannya. Pada bulan Maret 2014 lalu, Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua, menuduh Menteri Luar Negeri AS John Kerry menghasut pembunuhan dan kekerasan di Venezuela. Dan memang itu yang terjadi.

Morales Sebut "Negara" Israel Rezim Teroris

Tembakan arteleri Zionis Israel ke Gaza yang terkepung
Tembakan arteleri Zionis Israel ke Gaza yang terkepung

Pemerintah Bolivia dengan tegas mendeklarasikan bahwa Israel adalah "negara" teroris dan mencabut perjanjian pembebasan visa dengan Tel Aviv sebagai protes atas serangan Israel di Jalur Gaza.

“Kita menyatakan (Israel) sebagai "negara" teroris," kata Presiden Evo Morales saat berbincang-bincang dengan sekelompok guru di kota Cochabamba, Rabu (30/7/14).

Menurutnya, serangan Israel terhadap Jalur Gaza menunjukkan bahwa Israel mengingkari prinsip-prinsip untuk menghormati kehidupan dan ajaran dasar hak yang mengatur hidup berdampingan secara damai dan harmonis dalam masyarakat internasional.

Perjanjian pembebasan visa yang ditandatangani pada tahun 1972 antara Bolivia dan Israel memungkinkan bagi entitas Zionis Israel untuk melancong ke negara itu bebas visa.

Awal bulan ini, Presiden Bolivia juga meminta Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan menuntut Israel atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Tindakan tegas itu dilakukan Morales ketika serangan udara Israel terbaru menghantam di sebuah pasar padat penduduk di dekat Kota Gaza menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai puluhan lainnya.

10 Pertanyaan Rusia Soal Jatuhnya MH-17 Pada Ukraina

Puing-puing bangkai pesawat (RT)
Puing-puing bangkai pesawat (RT)

Beberapa negara Barat dan rezim Kiev buru-buru menuding Rusia terlibat dalam kecelakaan MH17 tanpa didukung bukti-bukti yang mendukung. Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, kepada Russia Today, yang lantas meminta pihak Ukraina menjawab 10 pertanyaan guna membuktikan komitmennya melakukan penyelidikan yang berimbang.

Antonov mengkritik negara-negara Barat yang langsung melompat pada kesimpulan hanya "24 jam setelah kecelakaan" sementara bukti-bukti sama sekali tidak tersedia.

"Mereka mencoba menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa kami bertanggung jawab atas kecelakaan itu. Ini sangat aneh! Tanpa bukti, rekan-rekan saya dari media Barat ingin menemukan seseorang yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu," kata Antonov. "Di mata saya, ini adalah bagian dari perang informasi yang telah dimulai terhadap Federasi Rusia dan angkatan bersenjatanya."

Ketimbang memanfaatkan insiden itu sebagai dalih untuk menyalahkan tanpa dasar salah satu pihak, bencana di atas langit Ukraina itu semestinya digunakan sebagai suatu kemungkinan memulai kembali kerjasama untuk "mencegah tragedi serupa di masa depan."

"Kalau saya, [tragedi] ini tidak akan saya gunakan sebagai kesempatan untuk menyalahkan siapapun. Saya hanya ingin memunculkan beberapa pertanyaan bagi rekan-rekan saya di angkatan bersenjata Ukraina," kata Antonov. "Saya berharap mereka akan berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Hal ini akan menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk menyadari di mana kita berada, apakah ada kemungkinan bagi kita untuk memuali kembali kerjasama dan mencari yang benar-benar bertanggung jawab atas tragedi tersebut."

"Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dapat membantu kita menemukan kesempatan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan," katanya.

Berikut adalah 10 pertanyaan yang diajukan pemerintah Rusia pada rezim Kiev dan Barat:

1. Setelah tragedi itu, pihak berwenang Ukraina, secara alamiah, menyalahkan hal itu pada pasukan pertahanan diri. Apa dasar tuduhan ini?

2. Dapatkah pihak Kiev menjelaskan secara rinci, bagaimana mereka menggunakan peluncur rudal Buk di zona konflik? Mengapa sistem ini ditempatkan di sana, di paling depan, mengingat pasukan pertahanan diri tidak memiliki pesawat apapun?

3. Mengapa pemerintah Ukraina tidak mengpayakanuterbetuknya komisi internasional? Kapan komisi tersebut akan mulai bekerja?

4. Akankah Angkatan Bersenjata Ukraina mengizinkan penyelidik internasional melihat persediaan rudal udara-ke-udara dan permukaan-ke-udara mereka, termasuk yang digunakan pada peluncur SAM?

5. Apakah komisi internasional memiliki akses untuk melacak data dari sumber terpercaya mengenai gerakan pesawat tempur Ukraina di hari tragedi itu?

6. Mengapa pengendali lalu lintas udara Ukraina membolehkan pesawat itu menyimpang dari rute biasanya ke utara, menuju "zona operasi anti-teroris"?

7. Mengapa wilayah udara di atas medan perang tidak ditutup bagi penerbangan sipil, terutama lantaran karena kawasan itu tidak sepenuhnya dicakup oleh sistem navigasi radar?

8. Bagaimana komentar resmi pihak Kiev komentar terhadap laporan di media sosial, yang diduga disebar oleh pengendali lalu lintas udara berkewarganegaraan Spanyol yang bekerja di Ukraina, bahwa ada dua pesawat militer Ukraina yang terbang mengapit Boeing 777 di atas wilayah Ukraina?

9. Mengapa Layanan Keamanan Ukraina mulai bekerja dengan rekaman komunikasi antara menara kontrol lalu lintas udara dengan kru Boeing dan dengan sistem penyimpanan data dari radar Ukraina tanpa menunggu penyelidik internasional?

10. Pelajaran apa yang dipetik Ukraina dari kejadian serupa pada 2001, ketika pesawat Tu-154 Rusia jatuh di Laut Hitam? Saat itu, pihak berwenang Ukraina membantah keterlibatan Angkatan Bersenjatanya sampai terdapat bukti tak terbantahkan bahwa pihak Kiev secara resmi terbukti bersalah.

Rusia: "MH-17 Dijatuhkan CIA"

Bangkai pesawat (RT)
Bangkai pesawat (RT)

Rusia menyebut bahwa jatuhnya Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH-17 merupakan ulah rezim Ukraina-dengan bantuan badan intelijen AS, CIA.

Sehari setelah tragedi mengerikan yang menewaskan 298 orang itu, saluran televisi Channel One milik Rusia menayangkan program yang memberitahu para pemirsanya bahwa seluruh kejadian itu dimotori Amerika Serikat, khususnya CIA.

Sebuah dokumen menunjukkan bahwa AS berencana melakukan hal sama selama Krisis Misil Kuba pada 1962, yang diperlihatkan dalam grafik layar penuh. Para pemirsa karenanya memahami bahwa "AS merencanakan semua itu lantaran pemerintah Ukraina tidak cukup canggih untuk merencanakan semua itu," papar siaran itu.

Menurut Channel One, pertumbuhan ekonomi Rusia yang terbilang cepat serta kemajuan dari apa yang disebut negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) mendorong AS untuk berupaya merusak perekonomian Rusia. Selain pula dikarenakan sikap pemerintah Rusia yang belakangan acapkali vis-a-vis dengan kebijakan dan pandangan politik AS.

Menjatuhkan pesawat penumpang sipil seperti Boeing 777-200 MH-17 milik Malaysia Airlines karenanya menjadi opsi paling menguntungkan untuk "menjatuhkan" citra Rusia di mata internasional serta mengurangi kredibilitas politik dan ekonominya. Rusia, lanjutnya, merupakan pemimpin negara-negara BRIC, kendati menurut Dana Moneter Internasional, perekonomiannya lebih kecil dari China dan Brasil, serta hanya sedikit lebih besar dari India.

Rusia Berjanji untuk Memberikan Respon yang Sepadan atas Ekspansi NATO

Rusia Berjanji untuk Memberikan Respon yang Sepadan atas Ekspansi NATO

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk menanggapi ekspansi NATO di perbatasan Rusia di tengah ketegangan dengan aliansi Barat atas krisis yang sedang berlangsung di Ukraina.

Putin membuat pernyataan pada hari Selasa (22/7/14) dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan Federasi Rusia di Moskow.

"Kami akan memberikan respon yang memadai dan sepadan untuk ekspansi NATO di perbatasan Rusia, dan kami akan menyiapkan arsitektur pertahanan rudal global dan membangun persenjataan defensif," kata Putin, menambahkan bahwa aliansi militer Barat secara terang-terangan membangun pasukannya di Eropa Timur, termasuk Laut Hitam dan daerah Laut Baltik."

Menurut Putin, militer NATO penumpukan pasukannya dekat perbatasan Rusia tidak hanya untuk pertahanan sebagaimana yang klaim aliansi Barat, tetapi mereka sedangan mengambil kebijakan ofensif."

NATO juga telah memperkuat patroli udara di atas wilayah Baltik, dengan pesawat yang dilengkapi radar di atas wilayah Polandia dan Rumania.

Bulan lalu, aliansi militer Barat mengadakan latihan militer di dekat perbatasan barat Rusia. Hampir 5.000 tentara dan 800 kendaraan militer dari 10 negara anggota NATO, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Kanada berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Citra Satelit AS Tunjukkan Tentara Ukraina Tembak Jatuh MH-17

Bangkai pesawat MH-17 Malaysia (RT)
Bangkai pesawat MH-17 Malaysia (RT)

Mantan reporter Associated Press terkenal, Robert Parry, diberitahu oleh sumber intelijen bahwa Amerika Serikat memiliki citra satelit yang menunjukkan pasukan Ukraina sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH-17. Demikian ungkap pakar politik internasional, Paul Joseph Watson.

Di tengah tak adanya upaya penyelidikan yang tepat, retorika media [Barat] selama beberapa hari terakhir telah secara tegas menunjukkan jarinya untuk menyalahkan jatuhnya pesawat pada pihak pemberontak Ukraina yang didukung Rusia. Namun, sumber Parry menuturkan kisah yang berbeda.

"Saya diberitahu salah satu sumber, yang telah memberikan informasi akurat mengenai hal-hal serupa di masa lalu, bahwa badan-badan intelijen AS memiliki citra satelit terperinci yang tampaknya merupakan baterai rudal yang telah meluncurkan rudal nahas itu; namun baterai itu tampaknya berada di bawah kendali pasukan pemerintah Ukraina yang mengenakan apa yang tmpak seperti seragam Ukraina," kata Parry.

Sumber itu, lanjut Parry, mengatakan bahwa analis CIA tetap tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa itu sebenarnya tentara pemberontak Ukraina timur dalam seragam yang sama, namun penilaian awalnya adalah bahwa pasukan itu adalah tentara Ukraina. "Ada pula saran bahwa tentara yang terlibat tidak disiplin dan kemungkina sedang mabuk, karena citra itu menunjukkan apa yang tampak seperti botol bir yang tersebar di sekeliling situs itu," kata sumber tersebut.

Meskipun pers arus utama telah berusaha mencemooh setiap pertanyaan terhadap narasi resmi bahwa pemberontak Ukraina bertanggung jawab atas insiden itu dengan menyebutnya sebagai "teori konspirasi" membosankan, Parry tentu tidak dapat dianggap sebagai orang sinting yang diberi peran kunci dalam meliput skandal Iran-Contra untuk Associated Press dan Newsweek. Memang, karya investigatif Parry mengenai masalah-masalah intelijen, yang membuatnya dianugerahi George Polk Award, menunjukkan bahwa informasi yang diberikan sumbernya layak mendapat perhatian serius.

AS dan pihak berwenang Ukraina terus bersikeras bahwa kaum separatis "yang didukung Moskow" (ini juga sebenarnya masih bersifat tuduhan) bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Keduanya menyatakan bahwa sistem rudal Buk digunakan untuk menjatuhkan pesawat itu.

Namun, tuduhan itu dibantah Jaksa Agung Ukraina, Vitaliy Yarema, yang menyatakan, "Pihak militer mengatakan pada presiden setelah pesawat penumpang itu ditembak jatuh bahwa kaum teroris tidak memiliki sistem rudal Buk kami."

Dalam perkembangan terkait, para pakar audio yang yang melakukan penelitian terhadap keaslian rekaman yang dirilis otoritas Ukraina yang mengimplikasikan pihak pemberontak sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan rudal pada MH-17, menyimpulkan bahwa rekaman itu hasil rekayasa.

"Fragmen kedua dari rekaman itu terdiri dari tiga potongan, namun disajikan sebagai rekaman audio tunggal. Analisis spektral dan waktu menunjukkan bahwa dialog itu dipotong-potong dan kemudian dirakit. Jeda pendek dalam rekaman itu sangat indikatif: arsip audio telah megawetkan tanda waktu yang menunjukkan bahwa dialog itu dirakit dari berbagai episode, kata para pakar," lapor Itar-Tass.

Hamas dan Israel Setuju Gencatan Senjata 12 Jam

Korban serangan ke Gaza, banyak anak dan wanita
Korban serangan ke Gaza, banyak anak dan wanita

Gerakan perlawanan Hamas dan Israel sepakat mengadakan gencatan senjata 12 jam yang ditengahi PBB.

Pada Jumat (25/7/14), kedua belah pihak setuju melaksanakan gencatan senjata yang akan dimulai pukul 07:00 waktu setempat di hari Sabtu (26/7).

Gencatan senjata sementara itu akan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung.

Hamas mengatakan, setiap gencatan senjata abadi dengan Tel Aviv harus dengan syarat pencabutan pengepungan Gaza dan pembebasan para tahanan Palestina.

Pada 8 Juli lalu, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang Jaur Gaza. Lalu pada 17 Juli, ribuan tentara Israel melancarkan invasi darat ke Jalur yang padat penduduk itu.

Forer: Bantuan AS 'Uang Darah' untuk Gaza

Bom Fosfor Zionis Israel di Gaza
Bom Fosfor Zionis Israel di Gaza

Seorang aktivis anti-perang dan pekerja bantuan kemanusiaan Amerika mengatakan, setiap bantuan AS pada masyarakat Gaza tak lain "uang darah" karena Washington terlibat dalam kejahatan Zionis terhadap warga Palestina.

Richard Forer menyatakannya dalam wawancara telepon dengan Press TV, Selasa (22/7/14). Ia mengomentari janji terbaru Menteri Luar Negeri AS John Kerry memberi bantuan kemanusiaan sebesar $ 47 juta  untuk Palestina yang tengah menderita dalm bawah serangan udara dan darat Israel.

Menurut laporan, jumlah itu termasuk $ 15 juta untuk badan pengungsi Palestina PBB dan $ 32 juta dari US Agency for International Development (USAID) untuk memenuhi kebutuhan darurat warga Gaza.

"Saya senang masyarakat Gaza mendapatkan bantuan. Tapi $ 47.juta dari Amerika Serikat itu seperti uang darah bagi saya. Maksud saya, Israel tak mungkin menyerang Gaza dan melakukan apapun tanpa lampu hijau dari Amerika Serikat," kata Forer.

Janji Kerry memberi bantuan kemanusiaan untuk Gaza muncul setelah Israel mempertontonkan kekejaman brutal Israel Palestina dengan sokongan uang dan moral Amerika. Dalam kesepakatan 10 tahun dengan Israel yang ditandatangani tahun 2007, $ 3 miliar uang para pembayar pajak Amerika akan mengalir ke Israel dalam bentuk bantuan militer per tahunnya.

Pemerintahan Demokrat berkuasa dilaporkan mempertimbangkan peningkatan bantuan militer Washington untuk rezim Tel Aviv setelah 2017 ketika kesepakatan saat ini berakhir.

"Saya pernah membaca bahwa lebih dari 50 persen persenjataan militer Israel berasal dari Amerika. Dan cukup jelas bahwa Israel tidak akan menyerang Gaza tanpa izin Amerika Serikat...tanpa dukungan dari Amerika..." tambah Forer.

"Amerika terlibat dalam kejahatan perang [Israel] dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan sekarang ingin membantu Gaza...ini munafik," jelasnya.

Partai Republik AS Serukan Pengeboman Situs Nuklir Iran

Michele Bachmann - Republican member of the House of Representatives.jpg
Michele Bachmann - Republican member of the House of Representatives.jpg

Seorang anggota Kongres dari Partai Republik AS menyerukan pengeboman situs nuklir Iran dan mengatakan, jika AS ragu maka Israel harus diizinkan untuk melakukannya.

Berbicara di pelataran Parlemen pada Selasa (22/7/14), Louie Gohmert mengatakan bahwa invasi Israel di Gaza berarti sudah tiba waktunya untuk mengebom Iran.

"Ini adalah waktu untuk mengebom kemampuan nuklir Iran. Sudah saatnya bagi Amerika Serikat. Jika kita tidak mau menghentikan nuklir Iran maka biarkan orang Israel melakukannya..." katanya.

Israel dan AS kompak menuduh Iran mengejar tujuan militer dalam program energi nuklirnya serta menjadikannya alasan untuk melakuksan serangan militer terhadap Republik Islam. Iran berulang kali membantah tuduhan itu sambil memperingatkan bahwa pihaknya akan melawan setiap tindakan agresi.

Gohmert menambahkan, AS harus menghentikan bantuan pada setiap negara yang memiliki hubungan dengan gerakan perlawanan Palestina Hamas.

"Sudah saatnya menghentikan setiap sen uang Amerika pada siapa saja yang memiliki hubungan dengan Hamas atau mereka yang membunuh di Timur Tengah, khususnya di Israel," katanya.

Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman telah menyetujui perpanjangan perundingan sampai 24 November nanti demi mencapai kesepakatan permanen yang akan mengakhiri perselisihan yang berumur satu dekade tentang program energi nuklir Iran.

Jenderal AS: Pentagon Punya Opsi Militer untuk Rusia

Gen. Martin E. Dempsey, Joint Chiefs of Staff.jpg
Gen. Martin E. Dempsey, Joint Chiefs of Staff.jpg

Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Martin Dempsey mengatakan Pentagon sedang melihat peluang sebuah opsi militer untuk tindakan Rusia di Ukraina.

Dalam pidatonya di Aspen Institute pada Kamis malam (24/7/14), Dempsey memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin "benar-benar telah menyalakan api" yang tidak bisa dikendalikan lagi.

Dempsey membuat pernyataan itu setelah Departemen Luar Negeri menuduh Rusia menembakkan artileri dari wilayahnya ke militer Ukraina.

"...Anda melihat pemerintah Rusia yang sengaja membuat keputusan menggunakan kekuatan militer di negara berdaulat lain untuk mencapai tujuannya. Ini pertama kalinya sejak 1939..."kata Dempsey.

Tapi Departemen Luar Negeri AS gagal mengajukan satu pun bukti tuduhannya. "Kami memiliki bukti baru bahwa Rusia berniat memberi peluncur roket ganda lebih berat dan lebih kuat untuk pasukan separatis di Ukraina. Dan kami memiliki bukti bahwa Rusia menembakkan artileri dari dalam Rusia untuk menyerang militer Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf, Kamis (24/7).

"Saya tidak bisa memberitahu Anda informasi apa yang mendasarinya," kata Harf.

Rusia sendiri membantah tuduhan tersebut. "Bukan untuk pertama kalinya kita mendengar tuduhan yang sama yang belum terbukti," kata juru bicara kedutaan Rusia di Washington.

Khamenei Serukan Perlawanan Bersenjata di Palestina

Ayatullah Seyyed Ali Khamenei - Pemimpin Revolusi Islam di Iran
Ayatullah Seyyed Ali Khamenei - Pemimpin Revolusi Islam di Iran

Pemimpin Tinggi Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan, perlawanan bersenjata pejuang Palestina adalah "satu-satunya cara" untuk menghadapi rezim Zionis.

Ayatullah Khamenei menyatakannya di tengah para mahasiswa di Tehran pada hari Rabu (23/7/14) dan menambahkan, referendum yang diselenggarakan di wilayah itu akan mengakhiri nasib rezim Zionis.

"Kejahatan Tel Aviv yang tak bisa dibayangkan itu mengindikasikan realitas bawaan Zionis Israel dan satu-satunya obat adalah pemusnahannya," kata Ayatullah Khamenei.

"Tentu saja sampai saat itu, keteguhan hati, perlawanan bersenjata dan ekspansi Palestina ke Tepi Barat adalah satu-satunya cara untuk menghadapi rezim biadab ini," tambahnya.

Pemimpin menyatakan, penghancuran Israel tidak berarti pembantaian orang Yahudi di Palestina.

Melalui referendum, masyarakat di wilayah itu akan memilih pemerintah yang mereka inginkan, ujar Ayatullah Khamenei.

"Kami percaya, Tepi Barat juga harus dipersenjatai seperti Gaza dan mereka yang tertarik pada nasib Palestina harus bertindak dalam hal ini."

Pesawat-pesawat tempur Israel telah melakukan serangan udara gencar terhadap Jalur Gaza  sejak 8 Juli. Pada tanggal 17 Juli, ribuan tentara Israel melancarkan invasi darat ke sana.

Sejauh ini, hampir 700 orang tewas dan ribuan lainnya terluka akibat serangan rezim Israel di Gaza.

PBB: Satu Anak Gaza Terbunuh Per Jam

Anak anak korban genosida Zionis Israel di Gaza yang terkepung.jpg
Anak anak korban genosida Zionis Israel di Gaza yang terkepung.jpg

PBB mengatakan, setidaknya satu anak Palestina tewas setiap sejam dalam perang yang dikobarkan Israel di Jalur Gaza yang terkepung.

Dalam sebuah laporan baru hari Rabu (23/7/14), PBB mengatakan, "Satu anak tewas setiap jam di Gaza dalam dua hari terakhir."

Sementara 74% dari korban adalah warga sipil dan sepertiga dari mereka yang adalah anak-anak.

Badan-badan internasional dan kelompok HAM juga mengatakan, warga sipil  menjadi mayoritas korban perang yang sedang berlangsung.

Kepala HAM PBB, Navi Pillay mengatakan dalam sidang darurat menanggapi serangan Zionis di Gaza mengatakan, tindakan militer Israel di wilayah Gaza yang miskin merupakan sebuah kejahatan perang.

Sejauh ini, Israel terus menggempur Jalur Gaza dalam 16 hari terakhir.

Pada hari Rabu saja (23/4), lebih dari 30 orang tewas saat Israel melakukan serangan terbaru di wilayah Palestina. Israel bahkan menyerang dua rumah sakit.

Menurut data layanan darurat, jumlah orang tewas sejak serangan Israel 8 Juli lalu mencapai hampir 665 dan lebih dari 4.200 orang terluka.

Hamas Tembak Pesawat Tempur Israel

F-16 Zionis Israel
F-16 Zionis Israel

Sayap militer gerakan perlawanan Palestina (Hamas) mengatakan, pihaknya berhasil  menembak sebuah pesawat tempur F-16 Israel di atas Jalur Gaza.

Brigade Ezzedine al-Qassam mengatakan, jet Israel itu ditembak dengan rudal permukaan-ke-udara di atas kota Deir al-Balah di Gaza tengah pada Rabu pagi (23/07/14).

Sumber-sumber Palestina mengatakan, pesawat Israel ditembak saat akan menyerang sebuah daerah. Para pejuang Palestina juga mengatakan, mereka telah menghancurkan sebuah tank Israel di utara Beit Hanoun.

Sejauh ini, militer Israel belum mengeluarkan komentar resmi tentang insiden itu.

Gerakan perlawanan Palestina mengatakan, mereka telah menewaskan lebih dari 50 tentara Israel. Tapi Israel menutup-nutupi jumlah korban pada publik karena akan mengurangi dukungan masyarakat Zionis dalam perang jahat ini.

Tragis! 733 Warga Palestina Tewas dalam 17 Hari

Gaza dibawah serangan Zionis Israel
Gaza dibawah serangan Zionis Israel

Setidaknya 733 warga Palestina tewas dan 4.605 lainnya terluka dalam 17 hari serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza yang terkepung.

Pada hari Kamis (24/7/14), dalam serangan terbaru Israel, 40 warga Palestina tewas. Ini membuat angka mereka yang tewas dalam agresi brutal Israel mencapai 733 orang.

Serangan itu dilakukan di kota Khan Yunis serta ingkungan Shojaiya dan Zeytoun. Sejumlah anak-anak di sana juga tewas.

Menurut perkiraan kelompok HAM Palestina, 81 % dari mereka yang tewas di Gaza sejak serangan Israel adalah warga sipil.

Tel Aviv telah menyerang 3.250 lokasi di Jalur Gaza, meluluhlantakkan hampir 500 rumah dan merusak 2.644 lainnya.

Laporan juga menunjukkan, 120.000 warga Palestina menjadi pengungsi.

Pejabat PBB mengatakan, 70 % warga Gaza tidak memiliki akses terhadap air bersih, seperti sumur.

PBB mengatakan, pasukan Israel membunuh seorang anak Palestina per jam selama dua hari terakhir ini.

Sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, melancarkan serangan balasan terhadap Israel. Sirine peringatan mengaung di Sderot dan Ganim setelah roket dari Gaza mendarat di Israel.

Profesor Zionis Serukan Perkosa Ibu & Wanita Anggota Perlawanan

Dr. Mordechai Kedar
Dr. Mordechai Kedar

Saat bom menghujani Gaza dan pasukan zionis "Israel" bergera dengan tank dan buldoser, wawancara radio baru-baru ini yang dilakukan di radio Israel menuai pelbagai kritik dari pelbagai belahan, termasuk di wilayah pendudukan Palestina sendiri. Demikian ungkap kritikus politik Barat, Brandon Turbeville.

"Kendati wawancara telah dilakukan hampir tiga minggu lalu, tak lama setelah mayat tiga remaja zionis ditemukan selepas diculik dan dibunuh, Dr. Mordechai Kedar menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk memaksa 'teroris' (maksudnya: anggota kelompok perlawanan Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam) berpikir dua kali tentang tindakannya adalah ancaman pemerkosaan terhadap saudari dan ibunya," tutur Turbeville.

Seorang sarjana Timur Tengah dari Bar-Ilan University di wilayah pendudukan Palestina, Dr. Kedar, menyatakan, "Anda harus memahami budaya di mana kita hidup. Satu-satunya hal yang menghalangi [pemimpin Hamas] adalah ancaman terhadap hubungan antara kepala dan bahu mereka."

Program "Hakol Diburim" yang dipandu Yossi Hadar kemudian bertanya, apakah pertimbangan itu "dapat merembes ke bawah" di jajaran Hamas? Kedar menjawab, "Tidak, karena di jajaran bawah, pertimbangannya sama sekali berbeda. Para teroris seperti yang menculik anak-anak dan membunuh mereka--satu-satunya hal yang menghalangi mereka adalah jika mereka tahu bahwa kakak atau ibunya akan diperkosa saat mereka tertangkap. Apa yang dapat Anda lakukan, itulah budaya di mana kita hidup."

Hadar berusaha untuk mengendalikan kembali pernyataan Kedar itu dengan mengatakan, "Tentu saja kita tidak dapat mengambil langkah-langkah seperti itu...."

Namun, Kedar menegaskan pernyataannya sendiri dengan menanggapi, "Saya tidak berbicara tentang apa yang harus atau tidak harus kita lakukan. Saya sedang berbicara tentang fakta-fakta. Satu-satunya hal yang menghalangi seorang pengebom bunuh diri adalah pengetahuan bahwa jika ia menarik pelatuk atau meledakkan dirinya sendiri, maka adiknya akan diperkosa. Itu saja. Itulah satu-satunya hal yang akan membawanya pulang ke rumah, demi menjaga kehormatan adiknya."

"Di tengah kontroversi, Bar-Ilan berusaha, meskipun buruk, untuk meremehkan pernyataan Kedar," kata Turbeville. Pernyataan Kedar secara tegas berada dalam antrean panjang komentar yang melecehkan dan sepenuhnya tidak bermoral, yang muncul dari kalangan akademisi modern di seluruh dunia.

Mengingat jejak rekam kebiadaban "Israel" dalam mengampanye pembasmian terhadap rakyat Palestina, kita harus bertanya-tanya, apakah komentar Kedar akan disembunyikan di bawah karpet atau malah akan dijadikan kebijakan resmi "Israel"?

al-Sharq: Uni Emirat Arab Danai "Israel" Serang Gaza

Peta Uni Emirat Arab
Peta Uni Emirat Arab

Rezim monarki Uni Emirat Arab (UEA) sudah tahu sebelumnya tentang rencana "Israel" menyerang Gaza, dan bahkan menawarkan untuk mendanai operasi yang memungkinkan pihak militan Palestina, Hamas, dienyahkan, klaim saluran berita zionis, Channel 2, dalam sebuah laporan baru-baru ini, menurut harian lokal Arab, al-Sharq.

Harian itu juga mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan hari ini bahwa stasiun televisi zionis itu juga mengungkapkan rincian pembicaraan rahasia antara menteri luar negeri UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan, dengan mitra "Israel"ya, Avigdor Lieberman, di Paris pada akhir bulan lalu.

Keduanya bertemu diam-diam di Paris, di sela-sela pertemuan pertemuan menteri luar negeri negara-negara Dewa Kerjasama Teluk (GCC) dan Yordania dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. Menteri Luar Negeri zionis "Israel" juga berada di kota itu.

Pertemuan tersebut membahas situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.

Al-Sharq mengatakan, UEA mengetahui rencana aksi militer "Israel" di Gaza sebelumnya dan al-Nahyan, dalam pertemuannya dengan Lieberman, menyatakan keinginan negaranya untuk mendanai serangan "Israel" ke Gaza karena berharap gerakan Hamas akan dapat dilenyapkan mengingat hubungan dekatnya dengan Ikhwanul Muslimin.

Menurut al-Sharq, Channel 2 melaporkan bahwa baru beberapa hari lalu, terjadi pertemuan antara Sheikh Abdullah dan seorang menteri "Israel" di Abu Dhabi. Penasihat Keamanan Sheikh Abdullah yang bernama Mohamed Dahlan, juga ikut hadir. Dahlan, warga Palestina, adalah mantan anggota Fatah yang diusir dari partai dan Gaza, dan kini menjadi antek UAE yang hidup mewah di sana.

Nasrallah: "Orang Arab Justru Simpati Pada Serdadu Israel"

Sayyid Hasan Nasrullah, Seketaris Jenderal Hizbullah Lebanon.jpg
Sayyid Hasan Nasrullah, Seketaris Jenderal Hizbullah Lebanon.jpg

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah, menegaskan bahwa milisi yang berbasis di Libanon ini senantiasa berada di sisi bangsa Palestina dengan segala perjuangannya, dan tidak akan pernah “bakhil” untuk menyokong mereka dan bahu membahu bersama mereka. Dia juga memastikan bahwa pada akhirnya para pejuang Palestinalah yang memegang inisiatif penyelesaian dan mendikte Israel.

Hal itu dia kemukakan dalam pidatonya pada peringatan Hari al-Quds Internasional yang digelar di wilayah selatan Beirut, ibu kota Libanon, Jumat (25/7).

Sebagaimana dilansir al-Alam, Nasrallah menyatakan bahwa sampai sekarang Israel tidak memastikan tujuannya dalam memerangi Gaza sehingga menjadi bukti kegagalannya dalam perang, bukti kekandasannya di bidang intelijen, dan bukti ketidak mampuannya memetakan perlawanan para pejuang Palestina kendati Gaza berada di bawah blokade Israel.

“Kegagalan serangan udara Israel dalam menyelesaikan pertempuran memberikan makna penting bagi Libanon dan Gaza. Israel gagal menghabisi pimpinan pejuang, gagal mencegah peluncuran rudal, dan gagal pula melancarkan operasi darat. Sejak awal Israel memang berusaha mematahkan kehendak masyarakat melalui peningkatan aksi pembantaian terhadap mereka,” tegas Nasrallah.

“Sedangkan di pihak pejuang Palestina”, lanjutnya, “sejak awal tujuannya sudah jelas, dan terjangkaunya Tel Aviv oleh rudal-rudal para pejuang Palestina merupakan prestasi terbesar sehingga pada akhirnya merekalah yang akan mendiktekan penyelesaian terhadap orang-orang Israel.”

Sekjen Hizbullah kemudian menyerukan supaya segala perselisihan lain dikesampingkan. “Mari kita kesampingkan perselesihan mengenai berbagai persoalan dan di bidang lain agar kita semua dapat saling merapat demi persoalan Gaza sebagai persoalan bangsa dan perjuangan,” seru Nasrallah sembari mengingatkan bahwa masalah Gaza sekarang lebih penting dan vital dibanding segala persoalan lain.

Lebih lanjut dia mengaku prihatin atas adanya sebagian pihak Arab yang cenderung menyesuaikan diri dengan Israel. “Sayang sekali, kita mendapati ada orang Arab yang justru menyatakan simpatinya kepada serdadu Israel,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Saya yakin bahwa memang ada sebagian penguasa Arab yang menghubungi Netanyahu (Perdana Menteri Israel) dan menyuruhnya supaya menggempur Gaza.”

Nasrallah menegaskan bahwa Iran, Suriah, dan Hizbullah selama ini tidak pernah tanggung dalam menyokong perjuangan Palestina dengan semua faksinya. “Hizbullah tetap berdiri di sisi bangsa Palestina dan perjuangannya, dan tidak akan pernah bakhil untuk memberikan dukungan dalam bentuk apapun,” ucapnya.

Dia menambahkan, “Kami terus mengikuti, memantau, dan mencermati seluk beluk jalannya pertempuran di Gaza, dan kami kami katakan kepada saudara-saudara kami di Gaza bahwa kami bersama kalian serta yakin sepenuhnya kepada kesolidan kalian.

Pejuang Palestina Hancurkan Tank Israel Lagi

Tank Markava Zionis Israel, menuju kehancuran di Gaza.jpg
Tank Markava Zionis Israel, menuju kehancuran di Gaza.jpg

Mereka mengatakan mereka telah memukul enam tank Israel dengan granat roket sejak Kamis (17/7/14), ketika Israel meluncurkan serangan daratnya ke Gaza.

Perang di Gaza telah menjatuhkan korban pada militer Zionis Israel, ketika pejuang Palestina meningkatkan serangan balasan.

Dua tentara Israel tewas dalam bentrokan di dan sekitar Jalur Gaza, Sabtu (19/7).

Militer Israel mengatakan kematian terbaru menjadikan jumlah korban tujuh tentara. Namun, Hamas telah mengatakan kepada Press TV bahwa para pejuang perlawanan Palestina telah menewaskan puluhan tentara Israel dalam bentrokan terpisah dan juga telah menyita senjata dari mereka.

Sementara itu, lebih banyak roket pembalasan telah diluncurkan dari Jalur Gaza jauh ke kota-kota Israel termasuk Tel Aviv, Ashdod, Eshkol, dan Ashkelon.

Lebih dari 1.700 proyektil telah diluncurkan dari Gaza dalam waktu kurang dari dua minggu. Hamas mengatakan siap untuk konflik yang berkepanjangan dan terus menimbun senjata.

Lebih dari 350 orang telah tewas dalam serangan Israel dan hampir 2.700 terluka sejak 8 Juli.

Iran akan Terus Bantu Rakyat Palestina

Iran akan Terus Bantu Rakyat Palestina

Juru Bicara Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan Republik Islam akan melakukan segala hal dalam kekuasaannya untuk membantu bangsa Palestina.

Iran mendukung bangsa Palestina serta persatuan di kalangan umat Islam, Larijani mengatakan dalam pertemuan dengan duta besar dari negara-negara Islam di Tehran pada hari Selasa (15/7/14).

Pejabat senior Iran juga mendesak negara-negara Muslim untuk mengesampingkan perbedaan-perbedaan kecil mereka dan sebagai gantinya, menangani sumber utama keprihatinan dunia Islam, khususnya masalah Palestina.
  
Larijani mengkritik kekuatan global yang terus membantu Israel dalam kejahatan terhadap warga Palestina dan mengatakan keheningan negara-negara regional tertentu juga telah memebuat berani rezim Israel untuk melanjutkan kekejaman tidak manusiawi terhadap warga Gaza.

Serangkaia serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah berlangsung selama lebih dari seminggu. Jumlah korban tewas dari sembilan hari serangan Israel telah meningkat menjadi 205 orang.

Hamas: Gencatan Senjata Usulan Mesir Terlahir Mati

Mushir Al-Masri, Tokoh Hamas.jpg
Mushir Al-Masri, Tokoh Hamas.jpg

Seorang pejabat senior Hamas menggarisbawahi bahwa Hamas tidak berencana melakukan gencatan senjata dengan Israel.

"Gencatan senjata yang diusulkan Mesir terlahir mati," kata Mushir Al-Masri.

Al-Masri juga mengkritik Kementerian Luar Negeri Mesir itu dan berkata, "Rencana ini diajukan secara sepihak untuk kepentingan pihak Israel."

Ia mencatat, gencatan senjata membutuhkan garansi internasional agar musuh tetap berkomitmen sesuai ketentuan. Sementara ketentuan yang harus dipertimbangkan dalam perjanjian gencatan senjata tersebut adalah penghapusan blokade Gaza.

Al-Masri menegaskan kambali bahwa Hamas siap membela bangsa Palestina dengan semua perangkat yang dimilikinya.

Pasukan Perlawanan Gaza Luncurkan Rudal Canggih

Roket Palestina, diluncurkan ke daerah pendudukan Zionis Israel.jpg
Roket Palestina, diluncurkan ke daerah pendudukan Zionis Israel.jpg

Brigade Quds Palestina merilis sebuah video peluncuran rudal baru yang lebih kuat di Jalur Gaza.

Rudal baru yang bernama  Baraq-100 itu ditembakkan ke arah instalasi militer rezim Israel di wilayah Natanya di wilayah-wilayah pendudukan, al-Alam melaporkan pada Senin (14/7/14).

Seiring hujan bom Israel di Jalur Gaza, gerakan perlawanan mulai menembakkan jenis baru proyektil tersebut ke wilayah-wilayah pendudukan Zionis.

Serangan mematikan pasukan Zionis sejauh ini telah menewaskan hampir 175 warga Palestina dan 2.000 lebih lainnya terluka. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak karena banyak daerah menjadi target pasukan rezim Zionis adalah rumah, masjid dan rumah sakit.[IT/r]

Lihat video di: http://en.alalam.ir/news/1611153

Suprise Palestina: Unmanned Drone

Pejuang Palestina dan drone.jpg
Pejuang Palestina dan drone.jpg

Gerakan perlawanan Palestina di Gaza meluncurkan sebuah drone (pesawat tak berawak) yang berhasil memasuki wilayah-wilayah pendudukan. Ini kejutan baru dalam sejarah perjuangan Palestina melawan Israel.

Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengumumkan pada Senin (14/7) bahwa mereka telah mengirim drone yang melakukan misi khusus di atas markas pertahanan Israel di Tel Aviv.

Sebelumnya, al-Qaasam mengatakan phaknya tengah mengirim beberapa drone untuk melaksanakan misi di dalam wilayah Israel.

Tapi media Israel mengklaim bahwa drone kiriman Gaza telah ditembak jatuh oleh rudal Patriot. Dan Angkatan Laut Israel sedang mencari sisa-sisa drone yang dicegat di area terbuka dekat pantai Ashdod, Jerusalem Post melaporkan.

Drone tersebut membuat sirine Code Red mengaung di kota.

Sementara serangan roket gerakan perlawanan ke wilayah-wilayah pendudukan juga terus berlanjut pada Senin pagi.

Hamas: Israel Akan Bayar Mahal Kejahatannya

Sami Abu Zuhri, Jubir Hamas
Sami Abu Zuhri, Jubir Hamas

Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, memperingatkan akan membalas serangan Israel terhadap warga Palestina.

"Israel akan membayar mahal kejahatannya terhadap warga Palestina," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri pada Minggu (13/7/14). "Hamas siap untuk segala kemungkinan," tambahnya.

Abu Zuhri lebih lanjut mengatakan Israel sengaja menargetkan warga sipil.

Peringatan itu muncul seiring terus berlangsungnya serangan Israel ke Jalur Gaza yang kini memasuki hari keenam. Serangan udara Israel terbaru telah menewaskan sedikitnya 32 warga Palestina di Gaza.

Pejabat itu lebih lanjut mencatat, kekejaman Tel Aviv tidak akan mematahkan kehendak rakyat Palestina.

"Palestina hanya membela diri..." kata Abu Zuhri.

Sebelumnya, sumber-sumber Palestina mengatakan jet tempur Israel telah menargetkan hampir 200 target dalam 24 jam terakhir.

Setidaknya 170 orang tewas dan lebih dari 1.150 lainnya terluka di Gaza sejak Israel memulai serangan pada Selasa (8/7).

Empat tahun lalu, serangan delapan hari Israel di Jalur Gaza yang berakhir tanggal 21 November 2012 telah merenggut nyawa 160 lebih warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak. Seementara 1.200 lainnya luka-luka.

Sheikh Qassem: Perlawanan Palestina Akan Menang Seperti di Libanon

Sheikh Naim Qassem, Hezbollah Deputy Secretary-General
Sheikh Naim Qassem, Hezbollah Deputy Secretary-General

Wakil Sekjen Hizbullah, Sheikh Naim Qassem mengatakan pada Minggu (13/7/14) bahwa kriminalitas Zionis terhadap rakyat Palestina di Gaza "mengungkapkan bahaya sejati Israel terhadap kemanusiaan yang telah membunuh anak-anak, perempuan dan warga sipil, menghancurkan rumah-rumah penduduk, dan mengganggu kehidupan sosial secara keseluruhan."

Sheikh Qassem menilai, agresi Zionis yang terus berlangsung menunjukkan bahwa entitas Zionis adalah penyebab krisis dan perang. Rezim Zionis tak layak hidup di wilayah itu karena terus membunuh dan menggusur orang yang tidak bersalah.

Ia mengungkapkan bahwa kejahatan Zionis ditutupi oleh pemerintah AS. Bahkan Sekjen PBB hanya mencukupkan diri dengan mendesak Palestina menghentikan serangan dan menyeru Netanyahu untuk menahan diri saja.

"Orang-orang Palestina yang berjuang di Gaza sedang mengalami perang nyata, di tengah kebisuan memalukan pejabat Arab...tapi perlawanan Palestina yang gagah berani...akan menang seperti kemenangan dalam dua perang sebelumnya dan seperti perlawanan Libanon karena mempertahankan tanah dan berada di jalan yang benar, "kata Sheikh Qassem.

Pejuang Palestina Gagalkan Serangan Darat ke Gaza

Komando AL Zionis Israel, gagal menyusup ke Gaza.jpg
Komando AL Zionis Israel, gagal menyusup ke Gaza.jpg

Komando Angkatan Laut Israel menggelar serangan darat pertama ke Jalur Gaza untuk menghancurkan sebuah tempat peluncuran rudal tapi aksi itu dihentikan oleh pejuang Palestina.

"Empat komando Angkatan Laut Israel terluka dalam bentrokan dalam serbuan singkat Minggu pagi (13/7/14) untuk menghancurkan sebuah situs peluncuran roket di Gaza utara,” kata militer Israel.

Pasukan Israel kemudian kembali ke wilayah semula.

Hamas juga mengatakan, para pejuangnya telah menembaki pasukan Zionis di lepas pantai.

Sebelumnya, serangan udara Zionis menghantam sebuah pusat penyandang cacat di Gaza dan menewaskan dua pasien serta melukai empat warga Palestina.

Israel telah melakukan 1.200 serangan udara dalam serangan enam harinya dan mencoba  mengurangi kemampuan Hamas untuk menembakkan roket ke Israel. Hamas sendiri telah menembakkan hampir 700 roket dan mortir ke Israel dalam pekan ini.

Khamenei: Amerika dan Inggris Dukung Agresi Israel ke Gaza

Ayatullah Seyyed Ali Khamenei - Pemimpin Revolusi Islam di Iran
Ayatullah Seyyed Ali Khamenei - Pemimpin Revolusi Islam di Iran

Pemimpin Tinggi Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan Amerika dan Inggris mendukung agresi mematikan Zionis terhadap Palestina.

Ayatullah Khamenei mengatakan pada Sabtu (12/7/14) bahwa kedua negara itu tidak peduli terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh rezim Tel Aviv dan bahkan mendukung serangan ini.

Lebih dari 150 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dalam lima hari serangan udara Israel terhadap Gaza.

"Kekuatan dominan dunia akan mendukung kejahatan itu selama sesuai dengan kepentingan mereka..." katanya.

Rezim Tel Aviv mulai menyerang Gaza pada hari Selasa (8/7).

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas membalas  serangan udara Israel itu dengan menembakkan roket ke Tel Aviv dan Timur al-Quds (Yerusalem).

Iran: Perlawanan Palestina Akan Balas Telak Israel

Pejuang Palestina dan roketnya.jpg
Pejuang Palestina dan roketnya.jpg

Rezim Israel akan menyesal karena menyerang Gaza yang terkepung, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Iran.

"Rezim Zionis jangan berpikir bahwa dia dapat melanjutkan serangan di Gaza..." kata Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian, Rabu (9/7/14).

Pasukan Zionis Israel menggempur Gaza selama tiga hari berturut-turut dan menewaskan sedikitnya 78 orang serta melukai setidaknya 500 orang.

"Segera mereka akan menghadapi reaksi kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang akan membuat Tel Aviv menyesal," tambah pejabat Iran itu.

Ia lalu menyatakan sikap Iran terhadap isu Palestina, "Republik Islam Iran akan terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan menjadi bagian depan perlawanan."

Pada Rabu (9/7), Kementerian Luar Negeri Iran mengecam agresi brutal rezim Zionis  terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan mendesak aksi cepat dunia internasional untuk menghentikan serangan.

Kekerasan terhadap warga Palestina semakin intensif sejak bulan lalu. Mohammed Abu Khdeir, seorang remaja Palestina, disiksa dan dibakar hidup-hidup di Timur al-Quds (Yerusalem) pekan lalu.

Serangan Israel Terus Berlanjut, Hamas Tembakkan Roket

Gaza - gambaran kekejaman Zionis Israel
Gaza - gambaran kekejaman Zionis Israel

Israel terus melanjutkan agresi di Jalur Gaza, meninggalkan 150 lebih kematian warga tak berdosa di daerah itu.

Setidaknya 15 orang tewas dalam serangan terbaru Zionis di Gaza. Gerakan perlawanan Hamas pun meluncurkan serangan balas pada Sabtu (12/7/14).

Pesawat tempur Israel mentargetkan sejumlah lokasi di Gaza, Rafah, Beit Lahia dan Jabalia.

Kamp pengungsi Bureij di jalur Gaza pusat dan Kabupaten Sheikh Radwan juga tak luput dari serangan.

Kebakaran besar terjadi di kawasan industri kota Gaza pasca serangan udara Israel.

Sebagai tanggapan, perlawanan Palestina menembakkan roket ke wilayah-wilayah pendudukan.

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas, meluncurkan setidaknya 10 roket ke  Tel Aviv dan Timur al-Quds (Yerusalem).

Kota Gan Yavne dihantam dengan dua roket setelah Hamas mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan rudal J-80 terhadap Israel.

Hamas Siap Hadapi Serangan Darat Zionis

Pejuang Palestina dan roket yang ditujukan ke Zionis Israel.jpg
Pejuang Palestina dan roket yang ditujukan ke Zionis Israel.jpg

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, gerakan perlawanan Palestina siap menyerang balik pasukan Zionis saat rezim itu menyerang Jalur Gaza lewat darat.

Osama Hamdan, ketua Komite Hubungan Internasional, mengatakan pada Press TV hari Kamis (10/7/14) bahwa Israel mencoba memanaskan situasi demi memulai operasi darat. Tapi, operasi darat itu tak akan mudah Zionis Israel karena perlawanan Palestian sudah siaga menghadapi operasi tersebut.

"Setiap serangan terhadap Gaza akan dijawab. Dan kami akan bereaksi terhadap serangan, apakah itu sebuah roket yang diluncurkan terhadap Gaza atau operasi militer darat," katanya.

Ia menambahkan, jika rezim Zionis memutuskan untuk  melakukan sebuah operasi darat maka mereka akan kehilangan personel yang sangat banyak drai yang mereka bayangkan.

Pejabat Hamas itu melanjutkan, Zionis Israel berani menyerang Palestina karena selama ini mendapat dukungan Amerika.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada komite urusan luar negeri dan militer Knesset bahwa gencatan senjata dengan Palestina tidak ada dalam agendanya.

Lebih dari 95 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas sejak rezim Israel mulai menggempur Gaza tiga hari lalu.

Palestina Tembakkan Roket Pembalasan

Roket Palestina ditembakakan dari Gaza.jpg
Roket Palestina ditembakakan dari Gaza.jpg

Para pejuang perlawanan Palestina terus menembakan roket ke kota-kota Israel sebagai pembalasan serangan Israel di Jalur Gaza.

Roket terbaru Palestina sukses menghantam sebuah bangunan di selatan kota Beer Sheva di Gurun Negev dan melukai seorang entitas Zionis. Kabarnya, kondisinya cukup kritis.

Roket Palestina juga menghantam Askelon dan Negev, sementara ledakan terdengar dalam al-Quds (Yerusalem).

Sementara itu, empat roket M-75 juga sudah ditembakkan ke Ben Gurion Airport, Tel Aviv.

Roket Palestina juga menghantam sebuah stasiun gas di Asdod, melukai delapan orang dan memicu kebakaran besar di sana.

Militer Israel mengklaim bahwa pihaknya berhasil mencegat tiga rudal di atas wilayah metropolitan Tel Aviv.

Tapi realitas membuktikan bahwa sistem rudal Israel yang didanai AS itu sekali lagi gagal mencegat roket-roket pembalasan Palestina ke wilayah-wilayah pendudukan. Kegagalan ini menciptakan kepanikan di anatar entitas Zionis.

Sebelumnya, Hamas memperingatkan bahwa pihaknya siap menghantam balik pasukan Israel jika rezim Tel Aviv meluncurkan serangan darat ke Jalur Gaza.

Hamas Siap Hadapi Serangan Darat Zionis


Pejuang Palestina dan roket yang ditujukan ke Zionis Israel.jpg

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, gerakan perlawanan Palestina siap menyerang balik pasukan Zionis saat rezim itu menyerang Jalur Gaza lewat darat.

Osama Hamdan, ketua Komite Hubungan Internasional, mengatakan pada Press TV hari Kamis (10/7/14) bahwa Israel mencoba memanaskan situasi demi memulai operasi darat. Tapi, operasi darat itu tak akan mudah Zionis Israel karena perlawanan Palestian sudah siaga menghadapi operasi tersebut.

"Setiap serangan terhadap Gaza akan dijawab. Dan kami akan bereaksi terhadap serangan, apakah itu sebuah roket yang diluncurkan terhadap Gaza atau operasi militer darat," katanya.

Ia menambahkan, jika rezim Zionis memutuskan untuk  melakukan sebuah operasi darat maka mereka akan kehilangan personel yang sangat banyak drai yang mereka bayangkan.

Pejabat Hamas itu melanjutkan, Zionis Israel berani menyerang Palestina karena selama ini mendapat dukungan Amerika.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada komite urusan luar negeri dan militer Knesset bahwa gencatan senjata dengan Palestina tidak ada dalam agendanya.

Lebih dari 95 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas sejak rezim Israel mulai menggempur Gaza tiga hari lalu.